Voice from Heaven

May 16, 2010

MARI KITA BELAJAR DARI DAUD

(MAZMUR 73:13, 27 & 28)

13)Sia-sia sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.
27)Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kau binasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
28)Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada TUHAN ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Apa yang akan kita rasakan dan apa yang akan kita jawab kepada mereka yang bertanya kepada kita yang adalah umat yang hidup dalam kasih Tuhan bila ternyata hidup kita selalu dirundung masalah? Selalu dalam tekanan? Selalu menemukan banyak tantangan disbanding dengan mereka yang tidak mengenal Tuhan?

Bila kita benar-benar rohani pasti menjawab bahwa kita akan tetap tegar dan berdoa.
Bila kita adalah manusia seutuhnya maka kita akan menjawab secara nyata; kecewa, sedih, terlintas meninggalkan Tuhan, putus asa dan lain-lain.

Tetapi bila kita adalah orang yang acuh akan menjawab ngapain pusing. Hidup kok dibuat pusing! Tidak ada pemikiran untuk menyelesaikan masalah dan hanya akan terus lari dari kenyataan hidup.

Ya, inilah yang dialami oleh Daud. RASA IRI HATI terhadap mereka yang hidupnya di luar Tuhan. (Bila ada kesempatan silahkan baca secara lengkap pada Mazmur 73:1-28).

Sungguh menyakitkan bila kita melihat orang yang di luar Tuhan SEPERTInya hidupnya lebih baik dan selalu aman-aman saja dari pada kita yang selalu belajar taat dan hidup dalam kebenaran firman Tuhan.

Daud mengakui bahwa dia sempat merasa cemburu kepada mereka yang hidup di luar Tuhan dan sempat saja dia tergelincir dalam dunia mereka yang di luar Tuhan (73:2&3).

Memandang keberhasilan orang yang berada di luar Tuhan tidak akan membawa kepada kesejahteraan hati. Yang ada hanya kejengkelan dan bisa jadi bersungut-sungut di hadapan Tuhan serta sikap putus asa. Karena yang dia pikirkan bukan apa yang Tuhan inginkan dan rencanakan dalam kita. Melainkan kehidupan-kehidupan mereka yang terus saja berlaku tidak benar di hadapan Tuhan.

Daud sempat berkata bahwa “Sia-sia sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.” (ay. 13).

Inilah sikap bersungut-sungut Daud atas dirinya sendiri dalam keputusasaannya karena selalu mengukur hidupnya dan membandingkan hdiupnya dengan orang-orang yang berada di luar Tuhan, yang berlaku fasik namun tetap saja aman, sehat dan bertambah makmur. INI ADALAH SIKAP LEMAH KITA JUGA YANG TERKADANG MENGHIASI HIDUP KITA. Sikap yang memandang apa yang kelihatan dan bukan memandang kebesaran Tuhan dalam hidup kita.

Namun bersyukur kepada Tuhan. Akhirnya Daud setelah melalui pergumulan panjang. Dia dapat menemukan jawaban bahwa Tuhan itu membentuk karakter umat-Nya dengan berbagai macam pergumulan, tantangan dan seolah-olah Tuhan jauh dari umat-Nya karena satu tujuan, yaitu kemuliaan nama-Nya.

Perhatikan ayat 28;
Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada TUHAN ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Daud sadar bahwa masalah dan tekanan demi tekanan yang ia hadapi tidak lain agar semakin dekat dengan Tuhan Allah dan kemudian menceritakan perbuatan-perbuatan besar Allah atas kehidupannya. MENJADI SAKSI TUHAN ATAS SEMUA MUJIZAT YANG DIA ALAMI.

INILAH INTI DARI PERGUMULAN DAUD SETELAH SEMPAT BERPIKIR BAHWA ORANG YANG DI LUAR TUHAN LEBIH BAIK. NAMUN JUSTRU KENYATAAN BERBALIK.


Ayat 27 menjelaskan demikian;
Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kau binasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.

Daud tau, ternyata mereka yang di luar Tuhan adalah orang-orang yang jauh dari Tuhan dan yang selalu berada dalam kebinasaan. Dalam hal ini Daud melihat bahwa Tuhan menjagai umat-Nya. Tetapi tetap adil atas mereka yang meninggalkan Tuhan dan jauh dari-Nya dengan membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka perlu, namun Tuhan tetap memberikan hukuman atas hidup mereka. DAN TIDAK ADA CERITA YANG AKAN MEREKA BANGGAKAN KEPADA SIAPAPUN. KARENA MEREKA DITEKAN OLEH TUHAN DAN DIBINASAKAN.

NAMUN DAUD YANG BEBAS DARI SEGALA PERGUMULAN DAN MASALAH. AKAN SELALU DAPAT MENCERITAKAN KEBESARAN TUHAN. KARENA TUHAN MENOLONG DIA.

BAGAIMANAKAH DENGAN KITA SAAT KITA MELIHAT ORANG DI LUAR SANA LEBIH MENYENANGKAN HIDUPNYA DARI KITA?
APAKAH KITA AKAN TETAP BERHARAP PADA TUHAN?
APA KITA AKAN BERSUNGUT-SUNGUT DAN MENINGGALKAN TUHAN?
ATA YANG LAINNYA?

JAWABLAH SESUAI DENGAN IMAN DAN KETEGUHAN KITA KEPADA TUHAN.
SIAPKAH KITA MENJADI SAKSI BAGI TUHAN DALAM SETIAP TEKANAN, TANTANGAN DAN SEMUA MASALAH-MASALAH KITA?
MARI BELAJAR DARI DAUD DALAM MAZMUR 73:28. AMIN.

Salam:
Ribut syalom

0 comments:

free counters