Voice from Heaven

May 20, 2010

APA BEDANYA KARAKTER KITA DENGAN KARAKTER IBLIS?

2 KORINTUS 2:6-8

6) Bagi orang yang demikian sudahlah cukup teguran dari sebagian besar dari kamu,
7)Sehingga kamu sebaiknya harus mengampuni dan menghibur dia, supaya ia jangan binasa oleh kesedihan yang terlampau berat.
8)Sebab itu aku menasehatkan kamu, supaya kamu sungguh-sungguh mengasihi dia.

Shallom sahabat RSU.
Jumpa lagi dengan Renungan yang selalu menguatkan kita.

Hari ini saya mengangkat tentang karakter Iblis dan karakter kita yang masih saja dibayangi-bayangi dengan masa lalu (kehidupan yang lama).

Tema ini sangat sensitive. Mungkin menyinggung perasaan gitu loh…. (he5…)
tema di atas adalah tema yang mempertanyakan mengenai kehidupan kita yang susah mengampuni orang yang sudah mengaku salah. Eemm…, sering terjadi ya dalam hidup kita!

Sudah alami bila kita kecewa, sakit hati dan bahkan sempat timbul dendam. TETAPI, sadarkah kita bahwa sikap kecewa, sakit hati yang dibumbui dengan rasa dendam akan membinasakan orang lain?

Orang yang menyimpan kecewa, kebencian dan dendam adalah otang yang menutup pengampunan. Walau orang yang bersalah telah beribu-ribu meminta maaf. Terkadang sering kita membekukan hati sehingga tidak mau mengampuni orang tersebut. Sehingga orang yang tertuduh karena kebersalahannya ini terus-menerus tertuduh dan tersiksa batinya. Apakah ini sikap terbaik kita sebagai orang yang sudah merdeka dalam Yesus?

Jawablah:
Siapakah yang selalu menuduh bahwa manusia itu tetap bersalah dan dosanya tetap ada walau dia dalam Yesus? (Iblis). Jawaban ini benar. Lalu apa bedanya kita dengan Iblis bila kita juga tidak melepaskan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita?

HUKUMNYA SEBENARNYA ADALAH: BAIK ORANG ITU DATANG MEMINTA MAAF ATAU TIDAK, KITA HARUS BELAJAR MENGAMPUNI.

Apakah merupakan perkara yang mudah untuk kita mengampuni mereka yang menyakiti hati kita?
JAWAB: TIDAK.

Jawaban yang tepat! Namun ketahuilah, bahwa kita yang terus belajar mengampuni adalah orang yang berani menjadi pribadi seperti Yesus. Mengijinkan damai ada di hati dan melepas luka hati dari hidup kita.

Pada ayat 8 diperingatkan agar supaya kita sungguh-sungguh mengasihi orang yang telah berlaku salah pada kita. Apalagi mereka sudah mengaku dan menyesal.

Mari kita bejar mengampuni dan mengasihi. Minta kekuatan Allah dalam kuasa Roh Kudus. Yakinlah bahwa Tuhan mampu mengangkat kepala anak-anak-Nya untuk melihat karya-karya-Nya danpertolongan-Nya. Sebagaimana Yesus selalu mengampuni kita. Marilah kita terus belajar mengampuni.

Cobaan dari Iblis adalah menjatuhkan kita. Tetapi ujian yang dari Tuhan mendatangkan keuletan hidup atas diri kita dalam Dia. Amin.

Tuhan Yesus berserta kita semua.

0 comments:

free counters