Voice from Heaven

April 03, 2010

BARTER YANG TIDAK PANTAS

Sebagai anak sulung,Esau memiliki banyak hak dan mewarisi banyak berkat. Hak yang dikenal dengan hak kesulungan tersebut dapat dibagi dalam 2 bagian. : (1) Hak temporal temporal atau duniawi yang menyankut kekuasaan dalam keluarga dan bagian ganda atau double portion dari warisan keluarga. (2) Hak spiritual atau rohani yang menyankut hak untuk memegang kepemimpinan dalam ibadah atau menjadi iman didalam keluarga, serta hak untuk menerima berkat-berkat khusus dari ayahnya seperti yang sudah dijanjikan oleh Abraham .
Begitu berartinya hak kesulungan tersebut,tetapi Esau memandang rendah semuaitu dengan mudahnya ia menukarnya dengan sepiring bubur kacang merah. Untuk menunjukkan tindakan bodoh Esau ini,penulis kitab ibrani menyebutnya sebagai orang yang mempunyai nafsu rendah (Ibr 12 :16 ). Hanya untuk sepiring bubur kacang merah yang memberikan kepuasan sesaat,Esau rela haknya yang paling berharga .Esau adalah simbol manusia duniawi yang dikuasai dengan keinginan daging. Ia sama sekali tidak memiliki kesalehan apalagi hubungan pribadi dengan Allah . Tindakkan barter yang itdak sepatutnya yang akhirnya merugikan dirinya sendiri dapat disamakan dengan tindakkan beberapa orang di Alkitab yang menjual kejujuran mereka demi mendapat kepuasan duniawi. Lihatlah Gehazi, yang mengejar Namaan dan berbohong bahwa Elisa menyuruhnya meminta setalenta perak dan 2 potong pakaian ,memang ia mendapatkan barang-barang tersebut ,tetapi ia harus membayarnya dengan menderiata penyakit kusta sampai pada keturunan-keturunannya. Lihat juga Yudas yang memjual Yesus dengan 30 keping perak yang menyebabkan jiwa nya binasa . Lihat pula Ananias dan Safira yang berbohong kepada Roh Kudus demi menahan sebagian dari hasil penjualan tanah mereka,akhirnya mereka berdua binasa. Semua barter yang tidak pantas ini sama yang dilakukan Esau . Esau menukar berkat rohani yang ia miliki dengan berkat jasani yang bersifat sementara.
Perbutan Esau ini mengajar kita untuk tidak meremehkan berkat rohani apa pun dan menukarnya dengan sesuatu yang duniawi . Jika kita meremehkan dan membuang kesempatan untuk mendapatkan berkat rohani,bisa saja pada saat kita menginginkan dan membutuhkannya,tetapi kita tidak akan bisa mendapatkanya . Berkat-berkat rohani bisa berupa belajar firman Tuhan , kesempatan beribadah,berdoa dan bersekutu dengan saudara seiman .Selama kita masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan semua ini,gunakanlah sebaik-baiknya.Jangan pernah mengabaikan perkara-perkara rohani ini demi pekerjaan,uang kepopuleran,jodoh,dll.Alkitab mengatakan,"belilah kebenaran dan jangan menjualnya..." (Ams 23:23 ) . Jangan pernah menukarkan "harta berhargamu" ,yaitu hal-hal yang bersifat rohani dengan sesuatu yang bersifat tidak kekal.

0 comments:

free counters