Voice from Heaven

May 12, 2010

Menyebalkan

Sesungguhnya berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.

"Huf... sok banget sih dia. Mentang-mentang pimpinan suka-suka saja main tegur tanpa melihat banyaknya kesibukanku!"

"Aduh...sebel..sebel..sebel...! Aku kan sudah berusaha..., tapi kenapa saja masih disalahkan. Sudah gitu dioemel-omelin lagi! Hua.... Dasa menyebalkan....!!!"

"Aneh deh..., perasaan aku sudah menjalankan tanggung jawab sesuai prosedur. Tapi kenapa ya aku masih saja dibilang kurang praktis kerjanya??? Ah..., pusing dengan bos satu itu."

"Bram, terima kasih ya atas teguranmu kemarin. Memang waktu mendengarnya pada waktu itu hatiku berontak dan sakit. Namun semuanya itu sangat berdampak baik untuk aku. Makasih ya. Seandainya kamu tidak mengingatkan aku atau menegur aku..., aku tidak tau apakah aku masih bisa tersenyum hari ini." Kata Ray kepada Bram sahabatnya yang telah berhasil mengingatkannya untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan semua pekerjaan dan tanggung jawab.

ITULAH CUPLIKAN-CUPLIKAN KISAH NOVEL YANG MASIH SAYA KERJAKAN DAN MASIH SETENGAH JADI.

JUjur, kita sering mengalami getir hati saat mendapatkan teguran dari seseorang. baik mengenai pekerjaan kita, tingkah laku kita dan lain-lainnya. Sakit hati, terbayang sampai berhari-hari, kecewa, malas menyapa dan sebagainya. Itulah kita saat tidak siap ditegur untuk kebaikan kita.

SAYA JUGA SERING MENGALAMI HAL TERSEBUT.

Namun bukan hanya teguran dari sesama manusia saja kita bisa kecewa. Saat kita ditegur Tuhan pun kita juga pernah dan bahkan sering berbantah kepada Tuhan dan kecil hati.

Hal ini terbukti dari ungkapan Ayub yang mengatakan agar manusia ketika ditegur Allah, hendaklah mereka berbahagia. Bukan kecewa, tawar hati dan luka-luka hati lainnya. Bahkan Ayub berkata "BERBAHAGIALAH!"

Kenapa kita mesti berbahagia saat ditegur Allah?
Ya, karena Tuhan mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Apa yang kita lakukan dan tidak disetujui oleh Allah, bukan berarti Tuhan tidak sayang. Namun karena Dia paham apa yang terbaik untuk kita.

Sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa (Ay. 17b).

Janganlah kita berlaku seolah-olah kita lebih tahu apa yang kita perlukan untuk diri kita sendiri dari pada Allah. Janganlah kita menganggap bahwa kita lebih cerdik dan bijak dari Allahuntuk dapat menentukan yang terbaik buat kita. KEDAULATAN DITANGAN TUHAN.

MAKA TERIMALAH DIDIKAN YANG DARI TUHAN AGAR KITA MENJADI DEWASA. DAN JANGANLAH KITA TAWAR HATI KETIKA TUHAN BERKATA TIDAK. KARENA DIA TAU APA YANG KITA BUTUHKAN DAN APA YANG TERBAIK UNTUK KITA.

MEMANG TERKADANG SANGAT MENYEBALKAN SAAT KITA MENDAPATKAN TEGURAN. TETAPI PERCAYALAH BAHWA TEGURAN DARI ALLAH SELALU MENDATANGKAN KEBAIKAN. MARILAH KITA BELAJAR LAPANG HATI DI HADAPAN TUHAN DAN DIA AKAN SELALU BUKA JALAN UNTUK KITA.AMIN


by
Ribut Syalom

0 comments:

free counters