Voice from Heaven

April 06, 2010

Tak ada yang mustahil bagi_NYA....!!! (Yohanes 2:1-11)

Shallom sahabat grup Renungan Singkat Untukmu.
Senang bias membagikan kembali berkat2 Tuhan kepada teman2 semua. Walau begitu, secara pribadi, saya merasa sangat sedih karena mengirimkannya melebihi dari jam 7. Karena target saya adalah jam 7 pagi sudah terkirim untuk teman2. namun syukur kepada Tuhan Yesus, saya tetap diyakinkan tuk bagikan firman-Nya kepada kita semua.

Tema kita hari ini adalah “Tak ada yang mustahil bagi_Nya.” Tema ini dimunculkan oleh teman grup kita (Alexander Boy Telaumbanua) yang menuliskan sesuatu di wall grup kita.

Karena bacaan terlalu panjang, maka kita akan lihat pada inti ayat renungan saja.

Yesus pada waktu itu sedang menghadiri acara pernikahan, tepatnya di daerah Kana (ayat 1). Kehadiran Yesus dalam acara tersebut bukan karena lancangnya Yesus asal dating saja. Namun Yesus dan murid-murid-Nya diundang lho… (ayat 2).

Namun pada saat pernikahan berlangsung., terjadi satu masalah besar pada bagian konsumsi, dimana anggur yang digunakan untuk menjamu para undangan telah habis. Paniklah mereka yang bertugas pada bagian konsumsi.

Namun bersyukur, disaat kepanikan sedang terjadi. Maria, yang melahirkan Yesus, yang disebut sebagai ibu Yesus mengetahui masalah itu dan segera bertindak untuk dating kepada Yesus sambil menyampaikan permasalahan itu “mereka kehabisan anggur.” Kata Maria, ibu Yesus (ayat 3). Tetapi, Yesus justru bertanya kepada Maria “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba” (ayat 4).

Nah, dari sini kita sudah mendapatkan pelajaran “bagaimana sih rasanya kalau kita memohon sesuatu kepada yang mampu memberikan, tetapi jawabannya kamu mau apa ya?” Bahkan ditambah lagi dengan ucapan aku masih sibuk atau sabar dulu ya!

Wow…, pastinya kita akan jengkel dan kecewa. Namun tidak demikian dengan Maria, yang disebut ibu Yesus. Saat Yesus berkata “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba” (ayat 4). Mendengar jawaban seperti ini, Maria tidak berkecil hati, tidak putus asa, tidak kecewa dan tidak tawar hati. Justru sebaliknya, Maria segera bertindak dengan mengingatkan kepada bagian konsumsi demikian “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu.” (ayat 5).

Pada ayat 6 ada action/tindakan. Ada 6 tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adapt orang Yahudi. Ini adalah tradisi, dimana pada setiap acara, siapapun yang diundang, sebelum masuk ke dalam rumah yang memiliki acara, setiap tamu undangan wajib membasuh/membersihkan kaki.

6 tempayan itu disiapkan oleh para pelayanan bagian konsumsi dan melihat tindakan itu, Tuhan Yesus segera bertindak dengan memerintahkan kepada mereka agar mengisi semua tempayan tersebut. Dijelaskan bahwa tempayan itu diisi sampai penuh. Ini tindakan yang luar biasa. Karena saat mereka mengisi air dalam tempayan. Mereka belum melihat mujizat (ayat7). Lalu pada ayat 8 ada perintah dari Yesus agar mereka mencedok air yang ada di dalam tempayan untuk dibawa kepada pemimpin pesta. Dan, sungguh luar biasa. Karena air yang dicedok itu adalah anggur yang terbaik. Karena mujizat yang dikerjakan oleh Yesus, maka pesta pernikahan di Kana pun terselamatkan dan berjalan lancer (ayat 9).

Dalam sejarah kedatangan Yesus pertama kali di bumi. Alkitab mencatat bahwa ini adalah mujizat pertama yang Yesus kerjakan (ayat 11).

Sekarang mari kita perhatikan.

Maria adalah wanita yang melahirkan Yesus, dan disebut sebagai ibu Yesus. Dia membesarkan Yesus, mengasihi Yesus dan dia sangat dekat dengan Yesus/mengenal Yesus. Maria sudah tahu kebiasaan-kebiasaan Yesus yang penuh dengan teka-teki. Dan yang paling utama, Maria masih ingat bahwa yang dia lahirkan itu adalah Sosok yang telah dinubuatkan menjadi Penyelamat. Itu sebabnya, waktu dia mendengar jawaban Yesus tidak tawar hati, tidak marah dan tidak meninggalkan Yesus. Maria yakin bahwa Yesus mampu melakukan keajaiban. TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI YESUS dalam benak Maria. Oleh sebab itu dia bertindak.

Pertanyaan untuk direnungkan:

Apakah kita sudah mengenal Tuhan Yesus sebagai Yang mampu melakukan semua perkara?

Sudahkah kita yakin bahwa Dia sanggup menjawab pergumulan kita?

Sadarkah kita, terkadang/sering kita bersikap mendahului Tuhan pada saat menentukan sesuatu dan gagal, lalu menyalahkan Tuhan?

Berserah di kaki Tuhan Yesus. Maka aka nada jawaban terindah buat kita. Bertindaklah dalam keyakinan, bahwa Tuhan Yesus mampu memberikan yang terbaik dalam hidup kita. Walau semua tampak suram.

Apa yang terjadi bila Yesus tidak ada atau tidak diundang dalam pesta pernikahan di Kana?

Apa yang terjadi dalam hidup kita, bila Yesus tidak ada di hati kita dan kita tidak mempercayakan hidup dalam kuat kuasa-Nya.

Semua dapat dilakukan Yesus. Percayalah dan teruslah berharap pada-Nya.

Tuhan Yesus menjagai kita semua, amin.

0 comments:

free counters