Voice from Heaven

September 13, 2010

MENGAMBIL LANGKAH BERDOA = SIAP MENERIMA JAWABAN/KEKUATAN ILAHI

Lukas 22: 42-44 tertulis demikian:

42)"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."

43)Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.

44)Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.

Berapa banyak diantara kita sering terombang-ambing dengan kenyataan hidup yang terkadang begitu terasa sangat berat?

Menangis, emosi, sedih, kecewa, tidak sabar dengan jawaban dari Tuhan, membandingkan diri dengan keadaan orang lain yang hidupnya lebih menyenangkan, dan sebagainya.

Stres berkepanjangan dan seolah-olah melihat bahwa Tuhan Yesus sungguh tidak peduli dengan keadaan kita.

Oh..., sungguh sikap atau kesimpulan yang salah dalam hidup kita sebagai manusia. Karena selalu sering mengukur kuasa Tuhan berdasarkan kemauan, logika, hati dan pikiran kita.

Sejajarkah pikiran atau kehendak kita yang sering keliru bila dibandingkan dengan kehendak Tuhan yang penuh misteri namun tidak pernah meleset dari pertolongan yang membuat kita tertawa? Hak utuh apa yang kita gunakan untuk menggugat Tuhan agar bertindak sesuai dengan pikiran kita?

Mari kita belajar dari Tuhan Yesus yang menyelamatkan kita sewaktu Dia masih menjalankan tugas pelayanan di bumi.

Sebelum Yesus menghadapi masa penyiksaan yang begitu berat. Dia sempat mengalami stress yang sangat berat (tingkat tinggi) (ay. 44). Penjelasan "Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah," itu bukanlah keringat yang bercucuran seperti tetesan darah. Namun itu adalah memang darah yang keluar dari tubuh Yesus karena dipicu oleh tekanan stress yang sangat hebat (maaf, data yang menjelaskan mengenai stres yang dialami Yesus tidak bisa saya buktikan disini karena waktu pindah ke Bali lembarannya selip dan tidak saya temukan lagi).Mungkin sahabat RSU bisa search di google.

Taukah bahwa Yesus juga sempat mengalami rasa takut yang mendalam. Kemudian Dia sempat menyampaikan pergumulan-Nya agar Bapa di Surga melalukan siksaan itu dari pada-Nya. TETAPI dengan segera Yesus membenahi doanya dengan kata-kata "... tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."

Yesus sadar bahwa keinginan-Nya lepas dari tanggungan yang harus Dia tanggung adalah sikap dari kedagingan. Itu sebabnya Dia berkata agar kehendak Allah yang jadi.

Setelah Yesus berdoa penyerahan hidup (... tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi). Pada ayat ke 43 ada keajaiban, bahwa malaikat Tuhan datang memberikan kekuatan kepada Yesus.

Yesus adalah Tuhan. Yesus juga manusia sejati. Dalam kemanusiaan-Nya Dia mau mengandalkan Bapa-Nya dan berserah penuh atas apa yang akan terjadi. Setelah itu Yesus dalam penyerahan hidup-Nya mendapatkan kekuatan ilahi.

BAGAIMANA DENGAN KITA?
ADAKAH KITA MAU SUNGGUH@ BERSERAH KEPADA TUHAN?
ADAKAH KITA PERCAYA PADA KEKUATAN KUASAN_NYA?
atau
APAKAH KITA MAU MENJADIKAN TUHAN SEBAGAI PRIBADI YANG BEKERJA MENGIKUTI KEHENDAK KITA SEHINGGA KITA TIDAK MENDAPATKAN JAWABAN APA-APA?

Yesus adalah contoh terbaik dan terunik buat kita.
MARI, DALAM SEGALA BEBAN HIDUP KITA. KITA MEMBAWA SEMUANYA KEPADA TUHAN YESUS. SUPAYA OLEH KUASA-NYA, KITA DIKUATKAN DAN MENJADI INDAH DALAM TUHAN.


MENGAMBIL LANGKAH BERDOA = SIAP MENERIMA JAWABAN/KEKUATAN ILAHI

1 comments:

oceanecable said...

Men\'s Titanium Wedding Bars - The Spa
The Spa at Golden Acorn: The ford ecosport titanium Spa titanium bike at Golden Acorn has everything 2017 ford fusion energi titanium you're titanium plumbing looking for in the spa, with beautiful, titanium quartz crystal sexy,

free counters